Sabtu, 05 April 2014

Sebuah Penantian yang Indah



Satu hal yang paling dinanti dalam usiaku saat ini.
Ini berawal dari percakapan dengan sobatku di Semarang,, sebuah kata tanya “KAPAN?”
kapan aku  menikah?
Pikirku, ini wajar saja ketika pertanyaan itu kutanyakan pada diriku bahkan dalam doaku pada tuhan.
Perempuan seusiaku, 22 tahun.
Ketika melihat teman seusiaku sudah menikah, bahkan sudah mempunyai anak.. sepertinya indah.
Ya! Rumput tetangga memang terlihat lebih hijau.
Beberapa teman berbagi cerita kepada ku tentang bagaimana perjalanan kisah mereka, “kisah cinta”. 
Ada yang  menjalinnya sudah bertahun-tahun, ada yang baru mengenal beberapa bulan saja, ada yang bertemu lagi dengan cintanya yang dulu, bahkan ada yang baru mengenal sudah berani untuk mengambil langkah ke pernikahan. Jalan yang berbeda.. begitupun denganku,,
Aku tidak mengetahui jalan hidupku kelak, aku belum tau bagaimana tuhan mempertemukanku dengan jodohku yang telah tertulis.
Cara bagaimana kita bersamanya adalah pilihan kita, dengan cara yang seadanya, atau dengan cara yang penuh usaha.
Itu pilihan.
Aku percaya pada janji tuhan! Kita yang menjemputnya, tentunya dengan usaha!
Satu rahasia yang baru kudapatkan, sebuah jawaban yang indah untuk penantian seseorang sepertiku..
Suatu jawaban dari calon imam untukmu makmumku
“bismillahirrohmanirrahim, duhai ukhty.. terurai kata seuntai do’a slalu ku panjatkan kepada Allah ta’ala, sebelum hadirnya diriku untuk menjemputmu semoga engkau sabar dalam menantikan ku. Semoga ketabahan selalu kau lakukan.  Semoga keta’atan pada Allah dan orang tuamu yang tetap no 1 sebelum aku hadir menjadi imammu yang harus kau ta’ati nanti. Tetaplah sabar dalam kesendirian yakinlah kita  pasti bertemu bila saatnya sudah tiba. Jangan bersedih bila ku tak hadir hari ini, mungkin saja besok, lusa , atau tahun depan, tentunya waktu terbaik yang tuhan tentukan untuk kita bertemu, belajar bersama.  Taukah kenapa tuhan tidak mempertemukan kita sekarang?
Karna tuhan memberi kita kesempatan untuk kita saling memperbaiki diri, bagaimana jadi wanita yang sholehah, bagaimana jadi anak yang berbakti, bagaimana  menjadi istri yang berbakti dan bagaimana bisa menjadi menantu yang baik. Begitupun aku di sini. Belajar bagaimana aku menjadi lelaki yang shaleh, bagaimana aku jadi anak yang berbakti, bagaimana aku jadi imam yang bisa menuntunmu menuju cinta yang sempurna, Allah SWT. Sabarlah menanti. Janji Allah maha benar!. ”
Entah siapa dia..
Tapi jawaban ini membuatku mengerti..
Tuhan masih mengajarkan kita bagaimana menahan hawa nafsu
Melatih kesabaran.. ternyata akan ada hal yang indah..
Aku mengerti disaat penantianku saat ini, aku masih harus banyak belajar,
Aku mempunyai waktu yang lebih untuk berbakti kepada kedua orang tuaku..
Aku mempunyai waktu yang lebih untuk memperbanyak ilmu yang kelak teorinya ku praktekan dalam hidupku, dalam pernikahankku, pada suamiku dan anak-anakku.
Bukankah pernikahan itu adalah penyempurna agama? Pembekalan agama sebelum pernikahan rasanya sangat penting, itu yang akan menjadi modal untuk imamku menuntunku dalam perjalanan itu.
Berharap doa ku terkabul,, aku adalah seseorang yang kau butuhkan, begitupun sebaliknya
Kamu, yang masih menjadi rahasia tuhan..
Berharap penantian dan usaha ini akan menjadi pelangi yang indah. Amin
Hingga kamu menjemputku dari kedua orang tuaku..


Jalan yang Terpilih



Tak mudah untuk memilih jalan yang belum pernah ku tapaki..
Ketika suara gemuruh yang berasal dari hati merasakan dahsyatnya degupan itu.  Begitu dahsyat, hingga hati tak bisa menahan,, air mata tak dapat tertahan dan bibir tak kuasa untuk berkata “tuhan tolong aku, tuhan rangkul aku, tuhan beri aku kekuatan”. Ketika satu pilihan harusku ambil.
Rasanya seperti tertampar untuk menyadari sebuah kesalahan. Sakit tapi memang benar. Untuk apa melakukan yang kamu tidak bisa berikan. Itulah yang kutanyakan pada diriku sendiri.
Sebuah pilihan yang ku ambil. Tidak mudah ketika lingkungan membuatku teringat. Tapi ketika kekuatan ku hanyalah  tuhan,, bagaimana cara tuhan membuat ku lebih kuat dari sebelumnya itu menjadi indah pada akhirnya. Menikmati prosesnya itulah jalan satu-satunya.
Pilihanku untuk jalan ini,, karna rasa cintaku yang besar untuk kedua orang tuaku, diriku dan kelak yang akan menjadi suamiku..
Sebagai manusia biasa kadang iri melihat ada yang mendampingi “pacar” seperti yang lainnya.
Ketika sulit ada yang membantu, ketika sepi ada yang menemani, ketika sedih ada yang menghibur..
Tapi inilah yang membuatku banyak belajar.
Terlalu egois rasanya jika rasa iriku ku utamakan. Berstatus karna lingkungan sosial.
Aku belajar bagaimana mandiri, aku tidak tergantung hanya pada satu orang, dan ini membuatku  mengenal banyak teman, banyak yang bisa kulakukan untuk bergembira, di sana aku bisa membuat diriku lebih berkembang, dan lebih banyak mendapatkan ilmu.
Disini yang menjadi kekuatan  adalah tuhan dan keluargaku.
Belajar untuk bisa “No love until akad”
Bismillah ^,^



Sabtu, 02 Februari 2013

perumpamaan hidup!



Dear my blog.. ^^
Hai..
Tuhan menciptakan 3 jenis makhluk hidup yang beragam dalam setiap jenisnya,, ada yang di ciptakan dari tanah, air semua kuasa tuhan,, mereka termasuk aku berada dalam alam semesta ini yang menjadi wadah untuk hidup.
Jenis manusia yang pertama, tuhan menciptaka wanita,laki-laki tua muda, remaja, kanak-kanak, dan tentunya berpasang-pasangan yang sudah tuhan janjikan sebelum kita menghembuskan nafas di alam semesta ini.
Hewan, makhluk inipun beragam jenisnya,, ini adalah pelengkap, kadang bisa di jadikan teman pada saat kita sendiri dan sepi,, tentunya merekapun hidup dialam semesta ini.
Tumbuhan, populasi tumbuhan merupakan penyelamat bagi manusia dan hewan yang hidup di alam semesta ini tentunya, kumpulan dari populasi tumbuhan merupakan paru-paru dunia,, tentunya kalian tahu kawan ;)
Alam semesta..
Alam yang tuhan ciptakan untuk makhluk-makhluknya, termasuk aku!
Kalian tahu alam? Kalian tahu ketika dia bersahabat dengan makhluk-makhluk tuhan? Dan kalian tahu jika alam tak bersahabat?
Baiklah kali ini aku ingin berkisah sebuah persahabatanku dengan ‘Alam’
Cantik, indah, tenang, bersahaja dan tentunya bersahabat..
Bandung, setiabudhi, negla hilir..
Sebuah tempat dimana aku sekarang singgah, untuk 2 tahun kedepan setelah 2 tahun lalu dimulai masa kuliahku..
Tempat yang dingin, hawa sejuk pemandangan asri walau sedikit padat dengan bangunan persinggahan mahasiswa lainnya, tempat ini aku suka! Tapi itu dulu.. tanggung jawab yang sudah tidak di pedulikan oleh para penghuni baru, menjadikan tempat ini asing untukku.
Tapi tempat itulah keseharianku, waktuku terlewati, ya, ditempat itu, jenuh penat dan bosan kadang mendekat, singgah dan sedikit lama berdiam dalam diriku..
Satu hari seorang sahabat menawarkanku tawaran yang “bagus”, ‘sudah lama rasanya tidak melakukan hal itu’ gumamku dalam hati.
“baiklah”
Hari, waktu, perlengkapan pun sudah di tentukan, di susun dan di persiapkan,
Tujuan: Tempat pengabdian pada Masyarakat 2013, Banyuresmi, sumedang.
Aku tak pernah ke sana, tak tau sejauh apa dan seperti apa medan yang akan di tempuh.
Aku senang berjalan,
Karna setiap langkah yang kita ambil kedepan, semakin menjauh dengan apa yang kita tinggalkan di belakang, semakin panjang perjalanan semakin dekat dengan yang ada di depan mata,
Keturut sertaanku kali ini bukan hanya kesukaanku saja “berjalan”
Tapi untuk meninggalkan semua cerita yang membuatku merasa bersalah benci, sakit, hilang, intinya masalah-masalah yang ada belakangan ini.setiap langkah ku niatkan untuk melupakannya, setiap langkah ku jadikan pelajaran,
Hidup itu sulit, hidup itu pilihan
Seperti perjalananku di alam kemarin, aku memilih untuk ikut serta, meskipun aku tak tahu seperti apa perjalanan yang akan di lakukan, sulit.. tentu karena setiap langkah memerlukan energi yang tidak sedikit tentunya, sebelum perjalanan di mulai aku harus menyiapkan perlengkapan dan kesiapanku materi maupunpun fisik, seperti hidup, harus ada persiapan walaupun semua itu masih semu. Likaliku perjalanan kemarin seperti perjalanan hidupku juga tentunya, berat, sulit, tapi harus terus di jalani,  jika berhenti tidak bedanya diriku dengan pecundang tua!
Tanjakan dan pudunan pun seperti roda kehidupan ada di atas ada di bawah, bagaiman sulitnya mendaki dalam kehidupan untuk mencapai kesuksesan, bagai mana cara mempertahankannya dan bagaimana cara menata kembali ketika turun perlahan,
Saat mencapai puncak, menoleh kebelakan, dan ini hal yang sulit ku percaya!! Aku melalui semua rintanganku! Dimensi beberapa jam kebelakang aku pancing dalam fikiranku,
Perjalanan yang cukup jauh, berjalan, melangkahkan satu dua tiga langkah sampai tempat ini, tentunya membutuhkan kerja keras dan waktu yang tidak sebentar, medan yang ‘lumayan” panas terik matahari membakar kulit, asap mobil yang tidak banyak pun tetap ada dan terhidup, masa sulit.. tapi itu indah, aku menikmatinya bersama teman-teman, alam indah nan cantik yang tuhan ciptakan menjadi penawar rasa lelah, canda tawa menjadi air saat haus..
Yang aku ambil dari ‘alam’ kemarin adalah nikmati hidup, tiap langkah merupakan perjuangan yang akan terbayar saat puncak kau injak! Kesulitan akan indah jika kita menikmati dan syukuri!
Pelajaran yang sulit aku terka adalah materi keikhlasan dan syukur, yang kadang sulit jika berada dalam sebuah dimensi mencengkam..
Terimakasih tuhan menciptakan ‘alam’ untuk aku belajar atas gambaran dari kehidupan. ^^
                          
Inesz Dewi Annisa

Minggu, 27 Januari 2013

sebuah ucapan yang menjadi doa tentang mimpi yang akan datang ^^



Bermimpi yang tinggi,, setinggi-tingginya agar tuhan memeluk mimpi-mimpiku..

Saat ini menjadi seorang pemimpi, dan ketika waktu telah habis jadilah seorang penyihir yang menjadikan itu nyata!
Untuk seseorang yang ada di bawah langit, seseorang yang sedang menjelajahi hidupnya, seseorang yang sedang berdoa untukku disini..dan yang ku doakan di sini..
Saat ini adalah dimensi yang aku miliki disini,, dan di sana kamu memiliki dimensi yang tak aku ketahui..
Kita berjalan di jalur yang berbeda atau mungkin sama, kamu nyata,, tapi masih dalam bayangan di mataku, mungkin akupun begitu..
Dimensi saat ini akan menjadi masa lalu yang bisa menjadi pelajaran dan ku syukuri atau kamu, yang masing-masing kita mempunyai masalalu,, cukup tahu untuk mendengar,,jangan untuk membuat takut.. ^^
Untuk seseorang yang tulang rusuknya pasangan denganku..
Jaga hatimu, jaga ragamu, jaga yang kamu miliki jaga yang tuhan beri.. aku pun begitu disini,, aku dan kamu masih rahasia tuhan,, yakini tuhan punya waktu yang indah untuk kita bertemu ^^
Aku yakin kamu adalah seorang imam yang patuh dan takut haya pada tuhan, yang mempunyai cinta karna tuhan,, yang bisa membuat aku berharga,, dan akupun begitu..
Sampai bertemu di dimensi itu,, dimensi milik kita untuk merangkai sebuah mimpi yang indah.. ku siapkan hati untuk menyambutmu kelak…
^^