Sabtu, 05 April 2014

Jalan yang Terpilih



Tak mudah untuk memilih jalan yang belum pernah ku tapaki..
Ketika suara gemuruh yang berasal dari hati merasakan dahsyatnya degupan itu.  Begitu dahsyat, hingga hati tak bisa menahan,, air mata tak dapat tertahan dan bibir tak kuasa untuk berkata “tuhan tolong aku, tuhan rangkul aku, tuhan beri aku kekuatan”. Ketika satu pilihan harusku ambil.
Rasanya seperti tertampar untuk menyadari sebuah kesalahan. Sakit tapi memang benar. Untuk apa melakukan yang kamu tidak bisa berikan. Itulah yang kutanyakan pada diriku sendiri.
Sebuah pilihan yang ku ambil. Tidak mudah ketika lingkungan membuatku teringat. Tapi ketika kekuatan ku hanyalah  tuhan,, bagaimana cara tuhan membuat ku lebih kuat dari sebelumnya itu menjadi indah pada akhirnya. Menikmati prosesnya itulah jalan satu-satunya.
Pilihanku untuk jalan ini,, karna rasa cintaku yang besar untuk kedua orang tuaku, diriku dan kelak yang akan menjadi suamiku..
Sebagai manusia biasa kadang iri melihat ada yang mendampingi “pacar” seperti yang lainnya.
Ketika sulit ada yang membantu, ketika sepi ada yang menemani, ketika sedih ada yang menghibur..
Tapi inilah yang membuatku banyak belajar.
Terlalu egois rasanya jika rasa iriku ku utamakan. Berstatus karna lingkungan sosial.
Aku belajar bagaimana mandiri, aku tidak tergantung hanya pada satu orang, dan ini membuatku  mengenal banyak teman, banyak yang bisa kulakukan untuk bergembira, di sana aku bisa membuat diriku lebih berkembang, dan lebih banyak mendapatkan ilmu.
Disini yang menjadi kekuatan  adalah tuhan dan keluargaku.
Belajar untuk bisa “No love until akad”
Bismillah ^,^



Tidak ada komentar:

Posting Komentar